Kamis, 18 Juli 2013

BERSAUDARA SE-NUSANTARA LEWAT TEATER

Andhika Prasetya Wijaya

Penampilan teater Hampa indonesia di Festamasio 6 Surabaya

Pada 8-14 Februari 2013 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengadakan kegiatan akbar. Uniknya kegiatan tersebut sama sekali tidak berbau teknologi namun berlatar belakang seni dan budaya. Kegiatan tesebut adalah FESTAMASIO 6 Surabaya (Festival Teater Mahasiswa Nasional). Diadakan oleh salah satu unit kegiatan mahasiswa ITS Surabaya yaitu Teater Tiyang Alit. Kegiatan dua tahunan tersebut telah digelar untuk keenam kalinya dan Surabaya terpilih sebagai tuan rumah tahun ini. Festamasio 6 kali ini diikuti oleh 20 peserta penyaji dan puluhan peserta delegasi dari penjuru nusantara. Peserta penyaji adalah peserta yang telah lolos seleksi dan  berhak mementaskan karyanya di Surabaya. Dalam proses seleksi juga dipilih 20 naskah terbaik dari berbagai komunitas teater kampus di Indonesia.
Pembukaan Festamasio cukup semarak dengan diawali pembukaan dari Rektor, Pembantu Rektor, Pembina Teater tiyang alit, perwakilan dewan juri, hingga ketua pelaksana. Kemudian dilanjutkan dengan launching lagu Festamasio 6 Surabaya dan pengenalan 20 besar peserta penyaji. Peserta penyaji tersebar dari beberapa kota di Indonesia antara lain, Malang, Jember, Yogyakarta, Surakarta, Bandung, Jakarta, Serang, Padang, Palembang, Aceh, Makassar, Samarinda, dan Denpasar. Tahun ini tema yang diusung adalah “Teater Kampuse rembug, Masyarakate Guyub” , diharapkan teater kampus mampu menunjukkan kekompakannya dan dapat menciptakan suasana kemasyarakatan yang saling bertoleransi dan menghargai satu sama lain. Festamasio semakin semarak dengan hadirnya ratusan peserta delegasi dari berbagai komunitas teater di Indonesia. Acara pembukaan Festamasio 6 Surabaya ditutup dengan penampilan kesenian jawa timur yaitu ludruk.
Pada 9-12 Februari 2013 diisi dengan penampilan 4 dari 20 peserta penyaji. Para peserta penyaji bersaing untuk menampilkan kemampuan yang dimiliki. Penampilan tersebut dihadiri ratusan penonton yang hadir untuk mengapresiasi para peserta penyaji. Banyak tema yang diangkat dalam pementasan di Festamasio 6 Surabaya mulai mitos daerah, kebudayaan, lingkungan, kehidupan sosial dan isu-isu politik saat ini. Ajang Festamasio 6 Surabaya kali ini dinilai oleh tiga dewan juri yang merupakan seniman-seniman yang berkecimpung di dunia keteateran. Festamasio 6 Surabaya juga memiliki agenda lainnya yaitu bakti sosial, city tour, rembug Festamasio serta Workshop.

di malam penganugerahan Festamasio 6 Surabaya
Bakti sosial merupakan hasil dari sumbangan sukarela para peserta, panitia serta pihak-pihak yang terkait dalam Festamasio 6 Surabaya. City tour adalah kagiatan mengajak para peserta keliling kota Surabaya, yaitu melihat pertunjukan Ludruk di Taman Hiburan Rakyat dan mengunjungi Tugu Pahlawan. Selanjutnya rembug adalah kegiatan diskusi para peserta Festamasio untuk membahas Festamasio selanjutnya agar lebih baik. Akhir rangkaian kegiatan Festamasio kali ini adalah malam penganugerahan bagi para peserta terbaik. Kategori penghargaan yang diberikan antara lain Sutradara terbaik, pemeran terbaik, penata make up dan kostum terbaik, penata artistik terbaik, penata cahaya terbaik, serta 3 penyanji terbaik.

Pada setiap pembacaan pemenang setiap kategori mampu membuat para peserta deg-degan dan berharap komunitasnya yang mendapat penghargaan. Pemeran terbaik serta penata make up dan kostum terbaik diraih oleh Teater Lakon UPI Bandung. Naskah terbaik dan Sutradara terbaik diraih Teater Sirat IAIN Surakarta. Penata artistik dan penata cahaya terbaik diperoleh Teater titik dua UNM Makassar. Sehingga didapatkan 3 penyaji terbaik adalah teater lakon Bandung, teater sirat Surakarta, dan teater titik dua Makassar. Diakhir acara malam penganugerahan dibacakan hasil rembug Festamasio yang salah satunya adalah menetapkan Teater lakon UPI Bandung sebagai  tuan rumah Festamasio 7. Kegiatan ini menunjukkan jika para intelektual yang berasal dari berbagai bidang keilmuan mampu berkesenian dengan baik.

Tidak ada komentar: